DARUL KIBLAT
MUHAMMADIYAH RANAH NATA
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako
Besar harapan penulis kepada organisasi gerakan Da’wah Islamiyah Amarma’ruf Nahimunkar (DIAN)
Muhammadiyah Cabang Ranah Nata untuk mempersiapkan kelangkaan
Khatib, Imam, Bilal dan Ahli Tajwid ( KIBLAT )
dengan mengadakan pelatihan dan pengkaderan.
Khatib, Imam, Bilal dan Ahli Tajwid ( KIBLAT )
dengan mengadakan pelatihan dan pengkaderan.
Sebagai bahan program kepemimpinan Muhammadiyah priode 2010-2015 mendatang kiranya
memprogramkan Pelatihan dan Pengkaderan KIBLAT se Ranah Nata, agar Ranah Nata
kembali meniti zaman emasnya di masa hidup
Syekh H.Abdul Malik Baleo Nata.
memprogramkan Pelatihan dan Pengkaderan KIBLAT se Ranah Nata, agar Ranah Nata
kembali meniti zaman emasnya di masa hidup
Tiga Ulama Terkemuka Sumatera Utara yaitu :
Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku Radhiallahu 'Anh (Shaff Ra 1),
Syekh H.Abdul Fattah Mardia Radhiallahu 'Anh (Shaff Ra 2) , Syekh H.Abdul Malik Baleo Nata.
Hal ini penulis ajukan sehubungan dengan penemuan dilapangan dimana empat tonggak
yang saling topang menopang ini sudah di anggap langka di Ranah Nata yaitu ;
yang saling topang menopang ini sudah di anggap langka di Ranah Nata yaitu ;
1. KHATIB yaitu pembaca khutbah pada shalat berjama’ah,shalat Jum’at, Idulfitri dan Idulqurban
serta pengisi ceramah/kuliah antara shalat Maghrib dengan ‘Isya dan shalat Qiyamullayl atau
Tarawih untuk menyampaikan pengajian Agama Islam, baik bershalat Jama’ah,
peringatan Maulid dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
peringatan Maulid dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Banyak khatib saat sekarang ini kurang tahu membaca situasi dan kondisi Ranah sendiri,
tetapi lebih mengkaji luar Nagari bahkan luar Negeri.
tetapi lebih mengkaji luar Nagari bahkan luar Negeri.
2. IMAM yang merupakan tonggak dalam pelaksanaan shalat berjama’ah sebagai Ikutan Ma’mum.
Sebaiknya Imam itu adalah yang tahu akan Ilmu Tajwid dan tahu makhraj huruf yang dibacanya
dan tidak terpengaruh dengan irama atau cara pembacaan yang berpanduan kepada lagu.
dan tidak terpengaruh dengan irama atau cara pembacaan yang berpanduan kepada lagu.
Ada diantara Imam yang membawakan lagu Tarhim atau Dikir Rebbana,
sehingga menjadikan agak berbedan dengan tuntunan
sebagai bacaan seorang Imam. Kebanyakan membaca ayat-ayat al-Qur”an berirama
Sagu Jao,Sikambang,Perak-perak dan lainnya yang kurang sepadan dengan tata cara ke Islaman,
walaupun itu bukan kesalahan besar.
3. BILAL yaitu Muadzin yang melantunkan suara Adzan yang di Ranah Nata disebut Bang.
Seorang Bilal dituntut dengan suara yang indah dan merdu untuk memanggil masyarakat
untuk segera datang ke Masjid guna untuk shalat berjama’ah.
Seorang Bilal dituntut dengan suara yang indah dan merdu untuk memanggil masyarakat
untuk segera datang ke Masjid guna untuk shalat berjama’ah.
Tetapi dikarenakan suaranya yang bagaikan biawak di elo sonsang, parian
pacah dan suara nyaring melengking bernama fals, membuat janggal kedengaran ditelinga.
Betapa banyaknya orang-orang yang bersuara emas, indah dan merdu,
tetapi jarang terdengar disebabkan didahului orang yang bersuara fals dan kekanak-kanakan.
4. Ahli Tajwid/Qari-qari’ah yaitu yang mengetahui Ilmu Nahu Sharaf dan Tajwid sebagai syarat
untuk mernjadi Khatib,Imam dan Bilal tersebut diatas.
untuk mernjadi Khatib,Imam dan Bilal tersebut diatas.
Qari dan qari’ah jarang kita jumpai di Ranah Nata kecuali cara tajwid pedesaan
yang berpedoman kepada lagu saja.
Banyak qori dan qori ‘ah yang bersuara indah dan merdu,
tetapi lagunya bukan nada tajwid sesuai dengan panbduan dari Ilmu Tajwid.
tetapi lagunya bukan nada tajwid sesuai dengan panbduan dari Ilmu Tajwid.
Jika dirasa perlu membentuk suatu wadah persatuan Ikatan Persaudaraan KIBLAT se Ranah Nata
yang menghimpun para Khatib,Imam,Bilal dan Ahli Tajwid (Qari Qari’ah).
yang menghimpun para Khatib,Imam,Bilal dan Ahli Tajwid (Qari Qari’ah).
Demikianlah sebagai usulan menghadapi akan dilaksanakannya Musyawarah Cabang
Muhammadiyah Ranah Nata ke VI yang akan digelar pada bulan September 2011 mendatang,
kiranya menjadi pertimbangan bagi Majlis
Muhammadiyah Ranah Nata ke VI yang akan digelar pada bulan September 2011 mendatang,
kiranya menjadi pertimbangan bagi Majlis
Pendidikan Kader dan Majlis terkait pada Pimpinan Cabang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar